- Gempa Bumi
- Tektonisme Keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakangerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Gerakangerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan. Pelengkungan : lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin.
- Vulkanisme                                                                                                           Vulkanisme
 merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi.  Keluarnya magma ke
 permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan,  patahan, dan pipa 
kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha  keluar tidak 
mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma.  Jika magma 
sampai di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma.  Magma yang
 sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.
 Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:
 (1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
 (2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil
 (3) berbagai bentuk gunung api. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
 (1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.
 (2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
 (3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.
 (4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.
- Seisme
 Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Gayangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut.
- Klasifikasi Gempa
 Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
 (1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
 (2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
 (3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
 Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.
 (1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
 (2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis. Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
 (1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
 (2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
 (3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
 Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.
 (1) Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
 (2) Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
 (3) Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.
 Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.
 (1) Gempa daratan: episentrumnya di daratan.
 (2) Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan tsunami.
- Pengukuran Gempa Bumi
 Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:
 (1) gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
 (2) gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
 (3) gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat.
- Kekuatan Gempa
 Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur tanah, dan struktur bangunan.
 Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.
1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2. Jika
 berada di luar rumah:  Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda 
berbahaya. Di daerah  perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa 
muncul dari jatuhnya  kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi 
kepalamu dengan menggunakan  tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.
3.
  Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan
  menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk
  dari pegawai atau satpam.
4. Jika kamu 
berada  di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi 
atau  kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di 
dalam  lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, 
lihat  keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, 
hubungi  petugas gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
5.
  Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada 
 tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan  
secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas  
kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun  
akan mengakibatkan kepanikan.
6. Jika kamu  
berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa  
seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol  
terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan,  
pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari  
radio mobil. Jika harus mengungsi, keluarlah dari mobil, biarkan mobil  
tak terkunci.
7. Jika kamu berada di  
gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung.  
Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang 
 dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami 
tampak,  cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
8.
  Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat 
terpukul  kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap 
orang  bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang 
benar.  Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang,
 polisi,  atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang
 tidak  jelas.
 

 
  
  
No comments:
Post a Comment